Skip to content

“Kejadian 3:1-24”

KEJADIAN 3:1-24
PEMBAGIAN PARAGRAF DARI
TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

NASB

NKJV

NRSV

TEV

NJB

Kain dan Habel

Pencobaan dan Kejatuhan Manusia

Kisah Pencobaan

Ketidaktaatan Manusia

Kejatuhan

3:1-7

3:1-8

3:1-7

3:1

3:1-7

3:2-3

3:4-5

3:6-7

3:8-19

3:8-19

3:8-9

3:8-13

3:9-19

3:10

3:11

3:12

3:13a

3:13b

(14-16)

(14-16)

(14-16)

Allah Mengumumkan Penghakiman

(17b-19)

(17b-19))

(17b-19)

3:14-15

3:14-16

(14-16)

3:20-21

3:20-24

3:20-21

3:20-21

3:17-19

(17-19)

3:20-24

Adam dan Hawa Diusir Keluar dari Taman

3:22-24

3:22-24

3:22-24

SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. xv)

MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

&nbsp &nbsp &nbsp Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang
artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab.
Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan
Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini
pada seorang komentator.

&nbsp &nbsp &nbsp Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan
pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan
moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah
merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah
inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok
saja.

    1. Paragraf pertama

    2. Paragraf kedua

    3. Paragraf ketiga

    4. Dst.

PENGANTAR

  1. Kejadian 3 bersifat sangat penting dalam pemahaman akan masalah
    kejahatan dan penderitaan di dalam dunia kita. Cukup mengejutkan bahwa
    mayoritas dari para rabi tidak menggunakan naskah ini dalam diskusi mereka
    mengenai kejahatan, dosa, dan pemberontakan manusia.

  2. Pengaruh pemberontakan manusia secara sengaja melawan Allah yang penuh
    kasih, peduli, menyediakan, dan suka bersekutu telah mempengaruhi bukan
    hanya kehidupan keagamaan mereka namun juga kehidupan pribadi, kekeluargaan,
    dan dunia mereka.

  3. Perhatikan harga mahal yang telah dibayar secara pribadi oleh Allah
    sendiri supaya manusia bisa menikmati kemerdekaan. Sukacita Allah dan maksud
    tujuan asli bagi/dengan penciptaan telah terpengaruhi secara radikal (namun
    tidak secara permanen) oleh pemberontakan manusia. Jika kita menerima
    kebaikan dan kasih pemberian Allah, pemberontakan umat manusia (dan
    kemungkinan para malaikat) akan terlihat dalam ke tidak hormatan dan
    keberpusatan pada dirinya secara radikal. Keberlanjutan kasih dan janji
    keselamatan Allah (lih. 3:15) juga menjadi semakin radikal dalam sifat
    kemurahannya!

  4. Walaupun pasal ini memiliki motif-motif yang serupa dengan naskah-naskah
    Timur Dekat kuno yang lain, penyajiannya bersifat monoteistis dan bukan
    dualistis.

ASAL USUL DAN MAKSUD DARI DOSA

  1. Bahan Alkitabiah
    1. Ini adalah anggapan teologis saya bahwa maksud yang diciptakan setan
      adalah (1) untuk menawarkan pada makhluk-makhluk Allah yang sadar suatu
      pilihan yang akan membawa kepada keberdiri-sendirian dan kemudian
      pendakwaan, Ayb 1-2; Zak 3; atau (2) Kejadian 3 memprasuposisikan suatu
      pemberontakan kemalaikatan sebelumnya di dalam ciptaan Allah atau setidaknya
      secara jelas memfitnah Allah untuk manusia melalui lembaga malaikat.
    2. Manusia dipengaruhi oleh pencobaan.
    3. Alkitab tidak secara khusus mendiskusikan asal maupun maksud dari
      “kejahatan.”

      1. Beberapa tulisan-tulisan Yahudi baru menegaskan bahwa dosa dimulai dari
        Kej 3 (dalam setan, kemudian dalam umat manusia)
      2. Tulisan-tulisan antar-alkitab Yahudi lain menyatakan bahwa dosa dimulai
        dalam Kej 6 (dalam “anak-anak Allah”)
      3. Setelah jaman Yesus para guru palsu menggabungkan Yudaisme dengan
        pemikiran Yunani dan menyatakan bahwa kejahatan melekat dalam benda-benda
        jasmani (yaitu pemikiran gnostik Yunani, lih. Kol; Ef; I Tim; II Tim; dan
        Titus)
    4. Ada anggapan bahwa kejahatan memiliki suatu maksud tujuan atau jika
      tidak hal ini tidak akan ada. Namun ada suatu intensifikasi yang nyata dari
      kejahatan dan setan dari PL kepada PB (lih. Teologia dari PL oleh
      A. B. Davidson, hal 300-306). Dalam PL setan bukanlah suatu musuh Allah
      (kecuali kemungkinan di pasal ini) namun selalu merupakan musuh dari
      manusia. Para rabi mengatakan si jahat merasa cemburu akan kasih dan
      perhatian Allah bagi manusia.
    5. Dosa Adam mempengaruhi seluruh ciptaan (yaitu, yang merupakan konsep
      kebersamaan Ibrani lih. Kej 3:14-24; Rom 5:12-21; 8:18-23).
  2. Perkembangan Historis-Teologis (diambil dari Teologia
    Sistematis
    oleh L. Berkhof).

    1. Para rabi menolak dosa asal dan lebih memilih pada dua maksud (baik
      versus jahat). PL tidak mendiskusikan Kej 3 secara panjang lebar (tidak pula
      pra rabi).
    2. Irenaeus (130-202 M) adalah bapa gereja pertama yang mendiskusikan dosa
      Adam dan konsekuensi-konsekuensinya. Pandangan mengenai kejatuhan manusia
      melalui dosa Adam menjadi dominan dalam Gereja Barat (yaitu Agustinus).
      Nampaknya ini digunakan untuk memerangi gnostisisme yang menempatkan masalah
      kejahatan pada materi itu sendiri.
    3. Origen (182-251 M) mempertahankan bahwa tiap manusia berdosa secara
      sukarela dalam suatu keberadaan yang sebelumnya (Platonis).
    4. Bapa-bapa Yunani (Gereja Timur) dari abad ke tiga dan ke empat
      melonggarkan penekanan peran Adam dalam masalah kejahatan di dalam dunia
      kita. Hal ini berkembang menjadi Pelagianisme (dari seorang biarawan
      Inggris) yang menolak adanya keterkaitan sama-sekali.
    5. Bapa-bapa Latin (yaitu gereja barat), mengikuti Agustinus, menekankan
      tempat Adam dalam masalah kejahatan, dosa, dan penderitaan dalam dunia kita.
    6. Selama Reformasi Protestan para pembaharu utamanya mengikuti Agustinus,
      sementara Armenius mengembangkan suatu reaksi semi-Pelagian terhadap
      Kalvinisme dogmatis.
    7. Para filsuf dan teolog menyatakan beberapa teori tentang dosa:
      1. Kant—sesuatu yang tidak diketahui, tak dapat diterangkan, dalam bidang
        yang supersensibel
      2. Leibnitz—dikarenakan oleh keterbatasan yang melekat dari kosmos material
      3. Schleiermacher—dikarenakan oleh sifat kepancainderaan manusia
      4. Ritschl—dikarenakan oleh kedunguan manusia
      5. Barth—terlibat dengan misteri pra destinasi
      6. Whitehead—dosa melekat dalam sistem dunia ini. Ini berfungsi untuk
        membangun baik Allah dan manusia.
    8. Pendorong utama dari Alkitab ialah penebusan umat manusia dari dosa dan
      kejahatan, yang dilakukan oleh suatu Allah yang bersifat pribadi, penuh
      kasih melalui Kristus. Asal-usul Dosa tidak pernah didiskusikan.

KAJIAN KATA DAN FRASA

NASKAH NASB (UPDATED): 3:1-7


1
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di
darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan
itu:
“Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan
kamu makan buahnya, bukan?” 2Lalu sahut perempuan itu kepada ular
itu:
“Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah
berfirman:
Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”
4Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu
tidak akan
mati, 5tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu
memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu
tentang
yang baik dan yang jahat.” 6Perempuan itu melihat,
bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula
pohon itu
menarik hati karena memberi pengertian.


Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada
suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
7Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

3:1 “Adapun”
Ini bukan berkenaan dengan waktu namun suatu teknik kesastraan untuk
mengantar suatu tahapan baru dalam drama penciptaan. Kita tidak tahu berapa
lama Adam
dan Allah telah bersama-sama atau berapa lama Adam, Hawa, dan Allah
telah bersama-sama sebelum catatan ini.

  • “ular” Lihat Topik Khusus berikut. Seekor ular juga
    merupakan musuh dalam Epos Gilgamesh (lih. 11:287-289) yang mencuri tanaman
    yang
    memberikan kehidupan kekal.

  • “licik” Ada dua kemungkinan permainan kata (istilah
    ini bunyinya sangat dekat dengan “telanjang” di 2:25) yangberhubungan denan
    istilah
    ini (BDB 791, KB 886): (1) “licik” or “arif” dan (2) “bijaksana” (mis.
    Ams 1:4; 8:5,12; 12:16,23; 13:16; 14:8,15,18; 22:3; 27:12). Sepertinya bukan
    merupakan kata yang negatif yang diterapkan pada si ular namun secara
    sederhana suatu pengakuan akan sifat-sifatnya (lih. Mat 10:16). Inilah
    kemungkinan
    mengapa si jahat memilih untuk berinkarnasi menjadi binatang yang ini.

  • “segala binatang di darat” Ini menunjukkan bahwa
    ular hanyalah satu dari banyak bentuk binatang ciptaan.

  • “TUHAN Allah” kata pertama “TUHAN” adalah nama
    perjanjian Allah, YHWH, dari kata Ibrani “ada” (lih. Kel 3:14). Kate kedua
    “Allah” adalah
    kata Ibrani Elohim yang adalah bentuk JAMAK dari kata umum bagi
    Allah di Timur Dekat kuno, El. Para rabi mengatakan bahwa YHWH mewakili
    kemurahan
    perjanjian Allah sementara Elohim mewakili Allah sebagai
    pencipta. Lihat Topik Khusus: Sebutan-sebutan KeTuhanan pada 2:4.

  • “Ular itu berkata” Telah ada banyak spekulasi
    mengenai suatu ular yang pandai berbicara (lihat kata ganti orang nya). Kita
    tidak tahu
    hubungan antara manusia dengan binatang sebelum kejatuhan walaupun
    hubungan ini pasti bersahabat. Namun demikian, saya menganggap bahwa bicara
    ini adalah
    bagian dari gambar Allah dalam manusia dan oleh karenanya bukan hal yang
    normal bagi binatang-binatang. Persekutuan yang sama ini akan dipulihkan
    dalam
    suatu rancangan eskatologis (lih. Yes 11:6-11). Saya menganggap bahwa
    ular tersebut dirasuki setan dan karenanya suara setanlah yang terdengar.
    Apakah yang
    mengejutkan secara teologis adalah bahwa Hawa tidak terkejut!

  • “perempuan itu” Telah ada banyak spekulasi di
    antara para komentator atas mengapa Hawa terpisah dari Adam, walaupun kata
    kerja yang
    digunakan oleh setan berbentuk JAMAK. Dalam 3:6 ini mengisyaratkan Adam
    mungkin telah hadir di sebagian dialog tersebut. Beberapa orang menyatakan
    bahwa
    ini adalah perlambangan dari Hawa yang mencari identitas dirinya. Orang
    lain lagi percaya bahwa setan mencobai Hawa karena ia tidak mendengar
    perintah
    Allah secara langsung (lih. 2:16-17). Semuanya ini adalah spekulasi.

  • “Tentulah Allah berfirman” para rabi mengatakan
    bahwa setan tidak bisa menggunakan kata YHWH karena ia tidak mengenal
    kemurahan Allah.
    Namun dimikian, sepertinya ada intensifikasi kejahatan dalam diri setan
    dalam Alkitab (lih. Teologia Perjanjian Lama oleh A. B. Davidson,
    hal.
    300-306).

  • “Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan
    buahnya”
    Frasa Ibrani ini sangat khusus namun sepertinya ini
    berhubungan dengan suatu
    peneguhan, bukan suatu pertanyaan. Si ular secara sederhana hanya
    memulai suatu dialog denga perempuan itu dalam kaitan dengan larangan Allah
    terhadap
    pohon yang di tengah-tengah taman tersebut.

    3:2
    Hawa menyatakan ketetapan Allah mengenai semua pohon yang lain sebagai
    makanan (cf. 2:16). Namun ular tersebut mengesampingkan hal ini untuk
    berfokus pada
    larangan Allah akan pohon pengetahuan akan yang baik dan yang jahat.

    3:3 “tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah
    taman”

    Dari Kej 2:9 kita mempelajari bahwa ada dua pohon di tengah-tengah taman
    itu, poho kehidupan dan pohon pengetahuan akan yang baik dan yang jahat.
    Nampaknya
    pada saat yang tepat buah dri kedua pohon ini akan diberikan kepada
    manusia, namun penyambaran kepentingan diri manusia membawa hal ini keluar
    dari rencana
    Allah (betapa berlawananya tanggapan Yesus dalam Flp 2:6-11). Pohon
    kehidupan adalah umum dalam catatan penciptaan Timur Dekat kuno, namun
    demikian, pohon
    pengetahuan akan yang baik dan yang jahat bersifat unik hanya ada dalam
    Alkitab. Tak ada hal yang magis dari buahnya. Cara Allah menggunakannya, dan
    bukan
    apapun yang melekat dalam kualitas jasmani dari buah itu sendiri lah
    yang membuatnya sangat penting.

  • “nanti kamu mati” Istilah ini (BDB 559, KB 502)
    digunakan tiga kali dalam ay 3 dan 4. Tidaklah pasti apa yang dipahami Hawa
    mengenai
    kematian karena tak ada satupun binatang yang telah mati. Namun
    demikian, ini entah bagaimana mungkin telah dikomunikasikan kepada manusia
    laki-laki dan
    perempuan. Alkitab mengenal tiga macam kematian: (1) kematian rohani
    yang muncul dalam Kej 3; Yes 59:2; Rom 7:10-11; Ef 2:1; Yak 1:15; (2)
    kematian jasmani
    yang dihasilkan, Kej 5; dan (3) kematian kekal sebagai konsekuensi dari
    hati manusia yang keras-kepala dan suka memberontak (lih. Wah 2:11; 20:6,14;
    21:8).

    3:4 “Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: ‘Sekali-kali
    kamu tidak akan mati.’”

    Ini adalah bentuk INFINITIVE ABSOLUTE dan sebuah Qal IMPERFECT
    dari akar yang sama (BDB 559, KB 562) yang digunakan untuk penekanan. Setan
    pertama-tama telah menyerang kejujuran Allah; sekarang ia menyerang
    kebenaran firman Allah. Dan di ay 5, ia akan menyerang kemurahan hati dan
    kebaikan
    Allah kepada umat manusia. Bentuk bahasa Ibrani dari kalimat ini adalah
    di dalam suatu bentuk yang diintensifkan secara menyolok. Setan menolak
    pernyataan
    Allah.

    3:5 “tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya
    matamu akan terbuka”

    Ada kebenaran yang terbatas dalam apa yang setan katakan, namun ini
    merupakan suatu kebenaran setengah-setengah yang tragis (lih. Titus 1:15).
    Ini
    sepertinya suatu penggunaan kesastraan (secara penggambaran) akan kata
    “hari” oleh si penterjemah, yang berarti “kapanpun.” Secara hurufiah frasa
    Ibraninya
    adalah “bahwa ketika.”

    &nbsp &nbsp &nbsp KATA KERJAnya “terbuka” (BDB 824, KB 959, Niphal
    PERFECT, lih. ay 7) mengisyaratkan seorang pelaku, kemungkinan kuasa dari
    pohon tersebut atau si
    jahat.

  • “kamu akan menjadi seperti Allah” Kata bagi Allah
    ini adalah Elohim. Lihat Topik Khusus pada 2:4. Digunakan dalam
    konteks ini
    untuk Allah sendiri dan ini adalah bagaimana banyak terjemahan
    menafsirkan frasa ini. Namun demikian, istilah ini dapat juga digunakan
    untuk malaikat (lih.
    Maz 8:5,6; 82:1,6 [dikutip dalam Ibr 2:7]; 97:7); ini dapat digunakan
    untuk suatu “makhluk roh” (lih. I Sam 28:13) dan ini dapat digunakan untuk
    para hakim
    Israel (lih. Kel 21:6; 22:8-9). Sepertinya akan lebih masuk akal bahwa
    ini adalah suatu janji mengenai makhluk seperti malaikat-malaikat, makhluk
    rohani
    yang ada bersama dengan Allah atau kemungkinan dewan illahi (lih. 3:22).
    Ironislah bahwa manusia mencoba untuk merenggut dari Allah apa yang telah
    menjadi
    miliknya. Umat manusia adalah suatu tingkataan rohani yang lebih tnggi
    daripada para malaikat (lih. Ibr 1:14; 2:14-16; I Kor 6:3).


    3:6 “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan
    dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi
    pengertian”

    Di sini kita melihat tia kai lipat pengembangan dari ujian menjadi
    tindakan dosa sebenarnya. Para rabi mengatakan bahwa mata dan telinga adalah
    jendela
    jiwa dan apa yang kita biarkan masuk akan tumbuh dalam hati kita sampai
    tindakan fatal tersebut dilakukan.

  • “dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama
    dengan dia, dan suaminyapun memakannya”
    Telah ada banyak spekulasi
    mengenai
    ayat ini. Para rabi menegaskan bahwa Adam memakannya sehingga ia tidak
    dipisahkan dari istrinya. Ini djuga ditegaskan oleh Milton dalam
    Firdaus yang Terhilang
    . Namun demikian, sepertinya dari konteksnya,
    Hawa bertindak terhadap Adam sebagaimana si ular bertindak terhadapnya,
    sejalan dengan bukti pengalaman bahwa ia telah memakannya dan tidak
    mati. Para rabi bahkan menegaskan bahwa si ular menggunakan teknik yang sama
    ini dengan
    Hawa; yaitu bahwa ia memaksa Hawa untuk memegang buah itu dan berkata,
    “Lihat, kamu tidak mati.” Kemungkinan Hawa memberitahukannya kepada Adam,
    “Lihat,
    saya tidak mati.”

    3:7 “dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang”
    Ini telah digunakan oleh banyak komentator untuk menegaskan sesuatu yang
    sifat seksual terhadap pencobaan. (lih. II Kor 11:3, “ular
    membujuk/memperdaya
    Hawa”). Bahkan para rabi berkata bahwa si ular memikat Hawa secara
    seksual, namun ini sepertinya merupakan suatu kecondongan dalam pembacaan
    naskah ini.
    Pengetahuan mereka yang baru bukanlah berkat seperti yang
    disanjung-sanjung sebelumnya (lih. Titus 1:15).

  • “menyemat daun pohon ara” Pendirian tradisional
    bahwa hawa memakan suatu apel sangatlah bersifat spekulatif. Para rabi
    mengatakan bahwa
    ia memakan buah ara dari pohon yang sama yang daunnya mereka ambil untuk
    dijadikan pakaian mereka. Namun demikian, “buah tersebut” bisa jadi adalah
    sebuah
    buah kurma atau jenis-jenis buah lain – yang hanya saja tidak kita
    ketahui. Jenis buah ini bukanlah pokok masalahnya.

    NASKAH NASB (UPDATED): 3:8-13


    8
    Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang
    berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia
    dan isterinya
    itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
    9Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman
    kepadanya: “Di
    manakah engkau?” 10Ia menjawab: “Ketika aku
    mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku
    telanjang; sebab
    itu aku bersembunyi.” 11Firman-Nya: “Siapakah yang
    memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari
    buah pohon,
    yang Kularang engkau makan itu?” 12Manusia itu
    menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari
    buah pohon itu
    kepadaku, maka kumakan.” 13Kemudian berfirmanlah
    TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab
    perempuan
    itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”

    3:8 “mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang
    berjalan-jalan dalam taman itu”

    King James menuliskan “suara dari TUHAN Allah” namun kata Ibraninya
    mengisyaratkan suara dari Dia yang sedang berjalan (BDB 229, KB 246,
    Hithpael
    PARTICIPLE). Struktur dari bahasa Ibrani dan konteksnya sepertinya
    mengisyaratkan bahwa ini adalah suatu aktivitas yang biasa dilakukan di mana
    Allah dan
    pasangan manusia pertama bertemu untuk bersekutu. Ini merupakan suatu
    frasa yang bersifat sangat antropomorfis bagi Allah yang adalah makhluk
    rohani dan
    tak memiliki tubuh jasmani. Beberapa orang mengemukakan bahwa Allah
    mengenakan bentuk tubuh manusia bagi DiriNya untuk bersekutu dengan
    pasanganmanusia
    pertama ini. Inu mungkin saja benar, namun satu-satunya bagian dari
    Allah Tritunggal yang memiliki suatu keberadaan yang memenuhi syarat
    badaniah adalah
    Anak. Beberapa orang telah berspekulasi bahwa berhubung PB menegaskan
    penciptaan yang dilakukan oleh Anak (lih. Yoh 1:3,10; I Kor 8:6; Kol 1:16;
    Ibr 1:2),
    dan bahwa sering ada manifestasi jasmani dari Allah (yaitu, Malaikat
    Tuhan, mis. Kej 16:7-13; 22:11-15; 31:11, 15; 48:15-16; Kel 3:2,4; 13:21;
    14:19) ini
    mungkin menunjuk pada Kristus sebelum berinkarnasi.

  • “pada waktu hari sejuk” Frasa Ibrani ini
    berhubungan dengan kata untuk angin (BDB 398). Ini berbicara mengenai angin
    sepoi-sepoi yang
    sejuk bisa di pagi hari atau sore hari.

  • “bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN
    Allah”
    KATA KERJA ini (BDB 285, KB 284) adalah Hithpael
    IMPERFECT.
    Tragedi dosa telah dapat dilihat dalam keterpisahan secara emosional dan
    juga jasmani antara Allah dan ciptaanNya (lih. Maz 139; Wah 6:16).

    3:9 “Dimanakah engkau?”
    Nyatalah bahwa ini bukannya Allah yang mencari informasi, namun
    menayakan suatu pertanyaan sehungga mereka bisa menyadari apa yang telah
    mereka perbuat
    (lih. ay 11). Jenis-jenis dari pertanyaan retoris ini dalam PL telah
    digunakan untuk menyatakan suatu aspek yang berkembang dalam sifat-sifat
    Allah, yang
    disebut “Teisme Terbuka” (yaitu, Clark Pennock, Pemindah yang Paling
    Tergerak
    ).

    3:10 “aku menjadi takut, karena aku telanjang”
    Betapa tragis! Adam menjadi takut terhadap Allah yang pengasih yang
    menciptakannya dan ingin mengenalnya. Intensitas kejahatan dapat dilihat
    dengan jelas
    di sini sebagaimana manusia masih terus menyembunyikan bersembunyi dari
    Allah, dari dirinya sendiri, dari keluarganya dan dari tata alamiah. Fakta
    bahwa ia
    telanjang secara sederhana hanyalah merupakan menyelubungan dari masalah
    yang sebenarnya yang adalah pemberontakan secara terang-terangan terhadap
    kehendak
    Allah.

    3:12 “Manusia itu menjawab”
    Di sini kita memiliki tekanan pada fakta bahwa Adam tetap bertanggung
    jawab walaupun ia mencoba untuk menyalahkan Hawa, bahkan Allah sendiri.
    Bahkan di
    tengah-tengah berbagai dalih, penyalahan baik Hawa atau Allah, manusia
    tetap bertanggung jawab untuk tindakannya sendiri. Teologia Flip Wilson,
    “Iblis
    membuatku melakukannya!” adalah alasan yang tidak lebih dari “Lingkungan
    budaya telah menyebabkan saya melakukannya” atau “Pradisposisi Genetik telah
    membuatku melakukannya,” dsb.

    3:13 “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan”
    Hawa dengan cepat belajar dari Adam dan ia mulai membuat dalih-dalih.
    Istilah “memperdayakan” sepertinya berarti “menyebabkan lupa” (BDB 674, KB
    728, Hiphil PERFECT). Ini bisa jadi merupakan suatu bentuk kata
    yang menirukan bunyi dari desisan si ular (yaitu, hissi’ani). PB
    menyebutkan
    tindakan Hawa dalam II Kor 11:3 dan I Tim 2:14.

    WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL KE DALAM KEJADIAN 3:14-24

    PENGANTAR

    1. Perikop ini, seperti 3:1-12, bersifat krusial dalam pemahaman kita
      tentang kondisi sekarang dari dosa, penyakit, penderitaan, ketidak-adilan,
      dan
      kejahatan dunia. Ini bukanlah dunia yang diinginkan Allah.

    2. Perikop ini, khususnya ay 15, memberikan pada kita kata pertama kita
      tentang akan mejadi apakah dunia kita akibat intervensi penebusan Allah! Ini
      adalah
      janji akbar penebusan kepada umat manusia yang jatuh dan memberontak dan
      janji ini akan digenapi melalui “perempuan ini.”

    3. Konsekuensi dari pemberontakan melawan pribadi dan firman Allah
      digambarkan dengan sangat jelas! Setan sangat jelas terlihat sebagai
      pendusta dan dosa
      sepenuhnya menjalankan programnya dalam kehidupan Adam dan Hawa dan
      anak-anak mereka.

    4. Hubungan antara laki-laki dan perempuan digambarkan secara jelas di ay
      16 (lih. II Tim 2:9-15; Ef 5:22; Kol 3:18; I Pet 3:1). Hubungan-hubungan
      yang
      ditekankan dunia kita ini adalah akibat langsung dari ketidaktaatan
      secara sengaja, mula-mula. Jika ada etiologi dalam PL, ini bisa jadi
      suatu
      contoh. Namun demikian, mereka juga telah dipengaruhi oleh anugerah
      Allah dalam Kristus (lih. I Kor 11:11; Gal 3:28).

    5. Para rabi menolak dosa asal dan menempatkan dua “yetzers” (maksud).
      Namun demikian, sepertinya ada penguatan PL bagi Adam yang berdosa mula-mula
      dalam
      Ayb 14:4; 15:14; 25:4; Maz 51:5 dan perikop PB klasik Rom 5:12-21.

    KAJIAN KATA DAN FRASA

    NASKAH NASB (UPDATED): 3:14-19


    14
    Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau
    berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara
    segala
    binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu
    tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. 15Aku akan mengadakan
    permusuhan
    antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya;
    keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
    16Firman-Nya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu
    mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan
    melahirkan
    anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan
    berkuasa atasmu.” 17Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena
    engkau
    mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon,
    yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka
    terkutuklah tanah
    karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari
    rezekimu dari tanah seumur hidupmu: 18semak duri dan rumput duri
    yang akan
    dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi
    makananmu; 19dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu,
    sampai
    engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau
    diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”

    3:14 “TUHAN Allah”
    Ini adalah kombinasi dari dua kata utama untuk Allah dalam PL, YHWH dan
    Elohim. Lihat catatan pada 2:4.

  • “berfirman… kepada ular itu” Allah tidak mengajukan
    pertanyaan tentang ular itu sebagaimana yang dilakukanNya pada Adam dan
    Hawa. Ular
    itu dihakimi karena menjadi alat dari si jahat.

  • “terkutuklah engkau (lebih dari) di antara segala
    ternak”
    KATA KERJAnya (BDB 76, KB 91) adalah suatu Qal
    PASSIVE PARTICIPLE.
    Ini tidak mengisyaratkan bahwa semua ternak (pengertian yang lebih luas
    dari sekedar sapi, kemungkinan binatang-binatang darat) telah dikutuk. Frasa
    “lebih
    dari” dapat berarti “di antara semua ternak.” Para rabi mengatakan bahwa
    ini menunjuk pada periode kehamilan dari ternak dibanding ular, yang menurut
    Talmud adalah tujuh tahun.

  • “dengan perutmulah engkau akan menjalar” Apapun yang
    menjalar dengan perutnya dianggap najis oleh orang Ibrani (lih. Im 11:42).
    Para
    rabi mengatakan bahwa Allah memotong kaki-kaki ular tersebut untuk
    menjadikannya menjalar, namun ini mungkin mirip dengan tanda pelangi dari
    Kej 9:13 yang
    kemungkinan selalu ada namun sekarang mempunyai tambahan arti ketika
    digunakan oleh Allah secara khusus.

  • “dan debu tanahlah akan kaumakan” Ini disinggung
    dalam Yes 65:25. Sepertinya terdapat aspek bahwa Allah benar-benar mengutuk
    seekor ular
    secara hurufiah. Frasa ini mungkin merupakan sebuah penggambaran dalam
    Alkitab untuk menunjuk pada kekalahan dan rasa malu. (lih. Maz 79:9; Yes
    49:23; Mik
    7:17). Kedua bentuk IMPERFECT dari ayat ini digunakan dalam suatu
    pengertian JUSSIVE.

    3:15 “Aku akan mengadakan permusuhan”
    Permusuhan (BDB 33) adalah suatu kata yang digunakan diantara
    pribadi-pribadi. Ini sepertinya merupakan transisi di mana penghakiman Allah
    dialamatkan
    kepada setan, bukan seekor ular secara hurufiah (lih. Wah 12:9; 20:2).
    Lihat “Hadirat Allah yang menjadikan Gagasan Penafsiran
    Ketatabahasaan-kesejarahan
    Memenuhi Syarat: Kejadian 3:15 sebagai suatu Kasus Ujian” oleh Vern S.
    Poythress, JETS, vol. 50.1, hal. 87-103).

  • “antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan
    keturunannya”
    Telah ada banyak diskusi di antara para komentator
    mengenai ayat
    ini. Dalam suatu konteks kanonika yang lebih luas sepertinya ini
    menunjuk pada anak-anak (yaitu “Benih,” BDB 282) dari si jahat (lih. Mat
    13:38; Yoh 8:44)
    dan anak-anak dari Mesias (lih. Irenaeus). Namun karena ayat berikutnya
    menggunakan bentk TUNGGAL “ia” dan “kamu” sepertinya ini menunjuk pada
    ketegangan
    antara Allah dan si jahat yang dilambangkan dalam karya penebusan Mesias
    yang akan datang (lih. Irenaeus). Nyatalah bahwa Adam dan Hawa tidak
    memahami
    percabangan ini, bahkan kemungkinan tidak juga Musa, walaupun Musa
    mengakui dalam Ul 18:18 bahwa seorang nabi yang lebih besardari dirinya
    sedang datang.
    Saya pikir ini kemungkinan mempunyai singgungan terhadap kelahiran dari
    perawan, walau hal ini tentu saja tidak diketahui oleh si manusia penulis
    aslinya,
    melainkan diketahui oleh si penulis IllahiNya (Roh Kudus). Sebagaimana
    manusia jatuh melaui sifat menuruti kata hati dari seorang wanita, umat
    manusi akan
    ditebus melalui ketaatan seorang wanita dalam kehamilan yang adi kodrati
    akan Mesias oleh Roh Kudus (lih. Yes 7:14; Mat 1:18-25; Luk 1:26-38, lihat
    Suatu Pedoman Kepada Nubuatan Alkitabiah, hal. 78 dan 80).
    Terjemahan Vulgate merubah kata “dia”(laki-laki) dalam frasa berikutnya
    menjadi “dia”
    (perempuan), yang secara total tidak tepat, namun ini bisa menangkap
    intisari dari arti pentingnya yang lebih penuh.

    &nbsp &nbsp &nbsp Sebagaimana nubuatan ini tidak sepenuhnya dimengerti
    sampai penggenapannya yang bersejarah dalam kelahiran Yesus dari seorang
    perawan, hal yang sama juga dikatakan mengenai penafsiran dari Kej 1 dan 2.
    Sejarah mengungkapkan kebenaran dari perwahyuan sementara kajian ilmiah yang
    berkelanjutan tentang bumi kita menunjukkan seluk beluk dan kesaling
    terkaitan dari tindakan-tidakan penciptaan Allah! Tak ada pertentangan,
    hanya suatu pengetahuan yang lebih lengkap di sisi manusia terhadap
    tindakan-tindakan Allah!

  • NASB &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “Ia akan melukaimu di
    kepala”
    NKJV &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “Ia akan melukai
    kepalamu”
    NRSV &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “ia akan memukul
    kepalamu”
    TEV &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “keturunannya akan
    meremukkan kepalamu”
    NJB &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “ini akan melukai
    kepalamu”

    Istilah “melukai” bisa berati “meremukkan,” “menumbuk,” “mengikis,”
    “menggiling,” atau “memukul” (BDB 1003, KB 1446, Qal IMPERFECT,
    digunakan dua
    kali, lih. Ayb 9:17). Perhatikan SINGULAR PERSONAL PRONOUN nya (lih. Rom
    16:20). Peperangan pada akhirnya akan sampai pada pribadi-pribadi.

  • NASB &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “Dan kamu akan melukai Dia
    di tumit”
    NKJV &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “dan kamu akan melukai
    tumitNya”
    NRSV &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “ia akan memukul
    kepalamu”
    TEV &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “dan kamu akan menggigit
    tumit keturunannya”
    NJB &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “dan kamu akan memukul
    tumitnya”


    KATA KERJA yang sama (BDB 1003, KB 1446, Qal IMPERFECT)
    digunakan untuk keduanya, namun nyatalah bahwa setan mendapatkan hasil akhir
    yang terburuk
    dari kesepakatan ini. Sepertinya ini menunjuk pada penyaliban jika
    dipahami dari sudut pandang PB.

    3:16 “Firman-Nya kepada perempuan itu”
    Sepertinya ada empat elemen utama di sini: (1) melipat gandakan kesakitan
    pada saat melahirkan (Hiphil INFINITIVE ABSOLUTE dan suatu
    Hiphil IMPERFECT dari KATA KERJA yang sama, BDB 915, KB 176); (2)
    terlalu banyak anak-anak utuk dibesarkan; (3) masalah-masalah yang berkaitan
    dengan membesarkan anak-anak; dan (4) dominasi suami. Bisa kita lihat
    bagaimana hal-hal ini berhubungan dengan pemberontakan Hawa: (a) ia ingin
    berdiri
    sendiri, namun sekarang ia justru menjadi sepenuhnya bergantung pada
    suaminya (dan bukan Allah); (b) ia mencari suka cita dan kebahagiaan dalam
    buah
    terlarang, namun sekarang ia mempunyai rasa sakit dalam aspek normal
    kehidupannya. Nyatalah bahwa PB memahami ini sebagai suatu arti penting
    secara
    teologis dari hubungan yang rusak antara laki-laki dan perempuan (lih. I
    Tim 2:9-15). Kita harus menyeimbangkan antara siapa kita di dalam Kristus, I
    Kor
    11:11; Gal 3:28, dan terus menjadi apakah kita, dalam beberapa hal, di
    dalam Adam, Ef 5:22; Kol 3:18; I Pet 3:1.

    &nbsp &nbsp &nbsp Ada beberapa kebingungan dalam naskah Ibraninya di titik
    ini. Kata yang diterjemahkan di sini “dalam melahirkan” dieja secara
    berbeda. Huruf mati Ibraninya
    dapat berati “berbaring dalam penantian akan,” myang merujuk pada
    kejahatan yang mencobai anak-anak (lih. Kata-kata Keras Alkitab,
    hal. 90-99).

  • “namun engkau akan berahi kepada suamimu” Kata
    Ibrani ini diterjemahkan di sini “berahi” atau “rindu” (BDB 1003, KB 1801).
    Walter Kaiser
    menyatakan bahwa ini bisa berarti “berpaling,” kemungkinan dalam
    pengertian “mendominasi” (lih. Kej 4:7). Hawa berpaling dari YHWH.
    Hukumannya adalah
    keterus-menerusannya untuk berpaling pada suaminya, yang sering
    mengambil keuntungan dari situasi ini (lih. Kata-kata Keras
    Alkitab
    , IVP hal.
    97-98).

  • “ia akan berkuasa atasmu” KATA KERJA nya (BDB 605, KB
    647) adalah suatu Qal IMPERFECT. Ini sepertinya meruupakan hasil
    dari
    kejatuhan dan, kiranya Allah menolong kita, sifat keberdosaan dari
    laki-laki telah membawanya ke puncak. Kecemburuan, perkosaan, perceraian,
    dan penguasaan
    yang tak berTuhan telah menjadi ciri-ciri dorongan seksual manusia! Kita
    telah menjadi seperti binatang namun dengan maslah ego yang ditambahkan pada
    hasrat seksual!

    3:17 “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu”
    Adam seharusnya mengikuti Firman Allah, namun ia malh mengikuti kata
    isterinya dan melanggar perintah khusus Allah (lih. 2:15-17).

  • “terkutuklah tanah karena engkau” KATA KERJAnya
    (BDB 76, KB 91, Qal PASSIVE PARTICIPLE) berarti lawan dari
    diberkati. Tanah
    tidak akan lagi menghasilkan dengan demikian saja dan melimpah. Bumi
    yang sekarang ini bukanlah yang diinginkan Allah!

    &nbsp &nbsp &nbsp Ada suatu permainan pada kata “Adam” (Adam, BDB
    9) dan kata “tanah” (adamah, BDB 9). Keduanya memiliki akar yang
    sama. Kita dapat melihat
    konsekuensi dari kejatuhan umat manusia dan alam dalam Rom. 8:18-23.

    &nbsp &nbsp &nbsp Sudahlah disarankan juga bahwa hal ini mencerminkan status
    alam di luar Taman Eden. Setelah pemberontakan mereka Adam dan Hawa diusir
    keluar dari tempat
    khusus Allah masuk kedalam realita dari suatu dunia pemburu/pengumpul,
    gigi dan cakar.

  • “dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari
    tanah seumur hidupmu”
    Adam diberikan tugas untuk memelihara taman
    sebelum
    kejatuhan (lih. 2:15), yang adalah tanda keberkuasaannya, namun sekarang
    tugas tersebut akan menjadi melelahkan, berulang-ulang, keharusan, dan tak
    ada
    akhirnya (yaitu. “susah payah/kerja keras” BDB 781). Dan bahkan dengan
    pekerjaan manusia, tanah menghasilkan hasil yang kurus (lih. ay 18).

    &nbsp &nbsp &nbsp Perhatikan berapa kali KATA KERJA “makan” (BDB 37, KB 46)
    digunakan dalam pasal-pasal pembuka ini (lih. 2:16,17;
    3:1,2,3,6,11,12,13,14,17[dua kali],18,19,22)! Ini berhubungan dengan baik
    kelimpahan maupun kutukan.

    3:19 “sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari
    situlah engkau diambil”

    Ini adalah suatu hubungan langsung antara kejatuhan Adam, kematian
    rohani (pasal 3) dan kematian jasmani (pasal 5). Allah bisa dipercaya. Ia
    berfirman
    bahwa mereka akan mengalami kematian dalam semua percabangnya dan mereka
    memang mengalaminya!

  • “engkau debu” (lih. Kej 2:7).

    KAJIAN KATA DAN FRASA

    NASKAH NASB (UPDATED): 3:20-21


    20
    Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah
    yang menjadi ibu semua yang hidup. 21Dan TUHAN Allah membuat
    pakaian dari
    kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu
    mengenakannya kepada mereka.

    3:20 “Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab
    dialah yang menjadi ibu semua yang hidup”

    Penguasaan suami atas isterinya sekarang dilambangkan dengan penamaan
    isterinya olehnya. Secara etimologis, kata “Hawa” (hawwa) dan “yang
    hidup” ( haya) sangatlah serupa dan ini kemungkinan adalah suatu
    permainan kata Ibrani yang populer. Permainan kata pada Adam, Hawa, Kain-Nod
    ini
    menunjukkan sifat kesastraan dari catatan-catatan awal ini. Adalah hal
    yang ironis bahwa ia dinamakan “Hawa” yang berarti “hidup” padahal ia
    membawa
    kematian, bukannya kehidupan.

    3:21
    Bukanlah hal yang biasa bahwa manusia memerlukan pakaian jenis ini
    kecuali iklim dan/atau perubahan-perubahan radikal yang lain menantikan
    manusia di luar
    taman Eden.

    &nbsp &nbsp &nbsp Kematian pertama, yang dilembagakan oleh Allah untuk
    keperluan manusia, seara jelas menunjukkan kepedulian dan pengadaan
    sekaligus realita penghakiman dan
    konsekuensi Allah!

    &nbsp &nbsp &nbsp Lihat Topik Khusus di bawah ini.

    NASKAH NASB (UPDATED): 3:22-24


    22
    Berfirmanlah TUHAN Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah
    menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat;
    maka
    sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil
    pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk
    selama-lamanya.”

    23

    Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia
    mengusahakan tanah dari mana ia diambil. 24Ia menghalau manusia
    itu dan di
    sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan
    pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke
    pohon
    kehidupan.

    3:22 “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu
    dari Kita”

    Telah ada banyak diskusi mengenai KEJAMAKAN ini dalam Kejadian (lih.
    1:26; 3:22; 11:7). Ayat 22 dimulai dengan suatu bentuk TUNGGAL dan
    berkembang menjadi
    suatu JAMAK. Jika kita mengijinkan Kitab Suci untuk menafsirkan Kitab
    Suci, ini secara nyata menunjuk pada Allah Tritungggal, bukannya pada bentuk
    ketatabahasaan Ibrani yang disebut jamak dari kemuliaan. Namun demikian,
    ini bisa menunjuk pada (1) dewan kemalaikatan (lih I Raj. 22:19), (2) dua
    pribadi
    Illahi dalam Maz 110:1, atau bahkan (3) personifikasi dari ketuhanan
    yang dikenal sebagai malaikat Tuhan; untuk satu dari banyak contoh, lihat
    semak yang
    terbakar dari Kel 3:2,4.

  • “pohon kehidupan” Kita telah mencatat sebelumnya
    bahwa suatu pohon kehidupan adalah hal yang umum dalam kebanyakan
    naskah-naskah
    penciptaan Timur Dekat kuno. Di sini, manusia dikecualikan, bukan karena
    kecemburuan dari para dewa, namun karena ini akan menjadi kutukan bagi
    manusia
    untuk hidup selamanya dalam statu kejatuhannya saat ini.

  • “hidup untuk selama-lamanya” Lihat Topik Khusus di
    bawah ini.

    3:23 “Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden”
    Ini adalah suatu bentuk KATA KERJA yang keras (BDB 1081, KB 1511,
    Piel IMPERFECT) yang memiliki konotasi negatif. Dalam Ul 21:14 ini
    menunjuk pada
    perceraian, dan dalam I Raj 9:7 ini menunjuk pada penghakiman atas
    bangsa Israel.

    3:24 “kerub”
    Ini adalah makhluk kemalaikatan yang bersayap (BDB 500) yang menjaga
    taman Allah untuk menjaga agar manusia tetap di luar. Mereka dikemudian
    nampak di dalam seni tabernakel/bait suci. Fakta bahwa Taman tersebut dijaga
    menunjukkan bahwa taman itu adalah tempat yang khusus, suatu lingkungan yang
    terlindungi, yang sekarang ada di luar batas kemanusiaan. Lihat Topik
    Khusus di bawah ini.

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

    &nbsp &nbsp &nbsp Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar,
    yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda
    terhadap Alkitab. Setiap
    kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan
    Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan
    hal ini
    kepada komentator.

    &nbsp &nbsp &nbsp Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk
    membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari
    bagian buku ini.
    Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.

    1. Apakah ini suatu alegori, mitos, atau cerita-kesejarahan?
    2. Apakah ular ini hurufiah dan apakah ia berbicara?
    3. Apakah ular itu disemangati dan dirasuk oleh si jahat? Jika semikian,
      bagaimana dan mengapa?
    4. Tahukah Allah apa yang akan dilakukan Adam dan Hawa? Jika tahu, mengapa
      Ia mengijinkannya?
    5. Jelaskan dalam kata-kata sendiri tingkat perkembangan dari ujian si ular
      dan tuduhan khususnya melawan Allah.
    6. Bagaimana Allah bisa, sebagai makhluk rohani, memiliki suatu tubuh?
    7. Apakah pasal 3 menerangkan kehadiran kejahatan dalam dunia kita dan
      kehadiran rasa bersalah dalam hati manusia? Jika demikian, mengapa hal ini
      tidak
      didiskusikan lebih lengkap dalam PL?
    8. Apakah si ular melayani sebagai hamba Allah untuk menguji manusia atau
      apakah ia telah menjadi pemberontak melawan Allah (lih. Ayb 1-2 dan Zak 3)?
    9. Mengapa Allah menghakimi binatang yang secara sederhana hanya digunakan
      oleh setan?
    10. Apakah ayat 15 suatu singgungan terhadap Mesias yang akan datang atau
      hanyalah ketakutan antara perempuan dengan ular?
    11. Nyatalah bahwa masyarakat moderen kita yang menekankan kesejajaran
      antara laki-laki dan perempuan menolak ayat 16 sebagai suatu prinsip
      universal. Mengapa anda percaya bahwa ayat ini masih atau sudah tidak sahih?
    12. Apakah ayat 20 suatu tindakan pertobatan dan iman di sisi Adam ataukah
      suatu pernyataan secara sengaja bahwa ia dan Hawa dapat melakukannya
      sendiri?
    13. Terangkan penggunaan dari bentuk-bentuk JAMAK untk Allah dalam ay 22.
      Apakah ini suatu bayangan kemuka mengenai doktrin Trinitas atau sesuatu yang
      lain? Mengapa atau mengapa tidak?