Skip to content

“Kejadian 6:1-22”

KEJADIAN 6:1-22
PEMBAGIAN PARAGRAF DARI
TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

NASB

NKJV

NRSV

TEV

NJB

Kecurangan Umat Manusia

Kejahatan dan Penghakiman Manusia

Kelahiran Kaum Nephilim

Kejahatan Manusia

Anak-anak Allah dan Para Wanita

6:1-4

6:1-4

6:1-4

6:1-4

6:1-4

Air Bah

Kecurangan Umat Manusia

(6:5-8:22)

6:5-8

6:5-8

6:5-8

6:5-8

6:5-8

Nuh Menyenangkan Allah

Nuh

6:9-10

6:9-10

6:9-10

6:9-12

0.25625

6:9b-12

6:11-12

6:11-13

6:11-22

Persiapan Menghadapi Air Bah

(6:13-7:16)

6:13-22

Bahtera Telah Siap

6:13-22

6:13-16

6:14-21

6:17-22

6:22

SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. xv)

MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

&nbsp &nbsp &nbsp Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang
artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab.
Setiap kita harus
berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus
adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada
seorang
komentator.

&nbsp &nbsp &nbsp Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan
pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan
moderen. Walau pemisahan
paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa
mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan.
Setiap
paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.

    1. Paragraf pertama

    2. Paragraf kedua

    3. Paragraf ketiga

    4. Dst.

KAJIAN KATA DAN FRASA

NASKAH NASB (UPDATED): 6:1-4


1
Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka
bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, 2maka anak-anak
Allah
melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik,
lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja
yang
disukai mereka. 3Berfirmanlah TUHAN: “Roh-Ku tidak
akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah
daging,
tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.”
4Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada
waktu sesudahnya,
ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia,
dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang
yang
gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

6:1 “manusia”
Ini adalah penggunaan secara umum kata ini (lih. 5:2). Jika kata ini
digunakan dalam pengertian umum dalam ay 2 yang sepertinya lebih
memungkinkan maka
teori kemalaikatan diperkuat.

  • “dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan” Ini
    tidak mengisyaratkan bahwa ini anak-anak ini adalah anak-anak perempuan
    pertama (lih.
    5:4) namun suatu penyataan umum dari perluasan ras manusia (BDB 408, KB
    411, Qal PASSIVE PERFECT).

    6:2 “anak-anak (laki-laki) Allah”
    Lihat Topik Khusus di bawah ini.

  • “anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik”
    Istilah “cantik” secara hurufian adalah “baik” atau “wajar/cantik” (BDB
    373). Ini telah
    menjadi suatu konsep teologis kunci dari pasal 1 (khususnya 1:31). Apa yang
    Allah lihat sebagai baik sekarang dilihatNya sebagai jahat (lih. ay 5-6).

  • “mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan
    itu, siapa saja yang disukai mereka”
    Frasa pertama mengisyaratkan
    perkawinan
    yang akan bertentangan dengan pandangan bahwa ini adalah malaikat (BDB
    542, KB 534, Qal IMPERFECT). Namun demikian, frasa kedua
    mengisyaratkan
    bahwa mereka wanita-wanita yang sudah pernah kawin ataupun belum,
    siapapun yang mereka pilih (BDB 103, 119, Qal
    PERFECT). Ini
    bisa mngisyaratkan (1) makhluk-makhluk kemalaikatan atau (2) para
    pemimpin manusia yang perkasa dari garis keturunan Kain (yaitu para tirani)
    yang
    melakukan poligami.

    6:3 “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam
    manusia”

    Isitlah “tinggal” dapat diterjemahkan sebagai “berjuang keras” (BDB 192,
    KB 220, Qal IMPERFECT, lih. NRSV “berdiam”). Ini bisa menunjuk pada
    (1)
    kesabaran Allah (yaitu Ia menunda air bah sampai bahtera selesai
    dibangun lih. I Pet 3:20) atau (2) jangka kehidupan manusia yang dikurangi.

    &nbsp &nbsp &nbsp Bagaimana 6:3 berhubungan dengan 6:1-2 dan 6:4? Sangatlah
    sukar untuk mengikuti maskud dari si penulis asli melalui konteks ini.
    Kemungkinan meskipun
    manusia telah bercampur dengan malaikat mereka masih akan mati.
    Sebagaimana hawa “melihat” dan mengambil demikian pula sekarang “anak- anak
    Allah”
    “melihat” dan mengambil, yaitu mengisyaratkan jenis pemberontakan yang
    sama (yaitu kemungkinan menggenggam hidup kekal dan kemandirian).

  • “karena manusia itu adalah daging” Sepertinya ini
    menambah bobot pada penafsiran bahwa orang-orang lain yang dibicarakan di
    perikop ini
    adalah makhluk-makhluk kemalaikatan dalam pertentangan dengan manusia
    yang fana. Alkitab Bahasa Inggris Sehari-hari (Today’s English Version)
    menterjemahkan “mereka fana.”

  • “tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja”
    Ini sepertinya mengisyaratkan suatu kurun waktu kemurahan (lih. II Pet 2:5)
    yang
    menyatakan bahwa Nuh berkhotbah ditahun-tahun ini, oleh karena itu, ini
    menunjuk pada waktu sampai datangnya air bah. Ini juga bisa menunjuk kepada
    jangka
    hidup manusia yang diperpendek setelah datangnya air bah.

    6:4 “Orang-orang raksasa”
    ini mengisyaratkan “mereka yang telah jatuh” (dari bahasa Ibrani
    naphal, BDB 658, KB 709). Bagi saya sepertinya mereka beranalogi
    dengan para
    raksasa (lih. Bil 13:33; juga Ul 2:10-11; 9:2; dan Septuaginta,
    terjemahan Vulgate dan Peshitta). Namun demikian, para penafsir lain seperti
    Martin Luther
    dan H.C. Leupold menegaskan bahwa istilah ini harusnya ditafsirkan
    sebagai para tirani yang mengisyaratkan raja-raja perkasa dai garis
    keturunan Kain yang
    memiliki kumpulan selir (harem) yang besar.

    &nbsp &nbsp &nbsp J. Wash Watts dalam Pengajaran Perjanjian Lama,
    hal. 28-30, mengatakan “Nephilim menunjuk pada Nuh dan keluarganya sebagai
    mereka yang meisahkan
    diri dari orang-orang yang berasal dari garis keturunan Kain dan
    keturunan Set yang saling mengawini. Dalam penafsiran ini Nephilim adala
    anak-anak dari
    “Allah yang Benar dan Esa” (lih. “Allah” 5:22,24; 6:9). Lihat Topik
    Khusus di bawah ini.

  • “Pada waktu itu… ada di bumi” Mereka yang percaya
    pada malaikat-malaikat yang tinggal bersama-sama dengan manusia perempuan
    menggunakan
    setengah bagian belakang ayat 4 sebagai suatu teks mandiri di luar
    konteks untuk menunjukkan bahwa para raksasa dihasilkan dari hubungan ini.
    Namun
    demikian, orang lain menggunakan setengah bagian pertama dari ay 4 untuk
    menegaskan bahwa para raksasa telah ada di dunia pada saat itu.

    &nbsp &nbsp &nbsp Buku nubuatan antar perjanjian I Henokh menegaskan bahwa
    para raksasa ini adalah ahsil dari persatuan dari malaikat dan manusia dan
    bahwa percampuran dari
    susunan penciptaan adalah alasan Allah mengirimkan air bah. I Henokh
    juga menegaskan bahwa para raksasa ini yang kehilangan tubuh-tubuh jasmani
    mereka
    dalam air bah adalah iblis yang ingin merasuki tubuh manusia untuk
    alasan-alasan kepentingan diri mereka sendiri.

  • NASB, NKJV &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “orang-orang yang gagah
    perkasa”
    NRSV, NJB &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “para
    pahlawan”
    TEV &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “pahlawan-pahlawan
    besar”
  • &nbsp &nbsp &nbsp Ini adalah kata Ibrani gibbor (BDB 150), yang
    berarti seseorang, binatang, atau sesuatu yang diperkuat secara khusus. Ini
    digunakan tentang (1)
    Nimrod dalam Kej 10:8-9; (2) para tirani dalam Maz 52:1; Yeh 32:27; dan
    (3) para malaikat dalam Maz 104:20 (juga dalam Hymne Pengucapan Syukur 8:11
    dan
    20:34 dari Gulungan Kitab Laut Mati)

  • NASB, NKJV
    NJB, NIV &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “orang-orang
    kenamaan”
    NRSV &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “para pejuang
    kenamaan”
    TEV &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “orang-orang
    terkenal”
  • &nbsp &nbsp &nbsp Penyajian pertama adalah terjemahan dar kebanyakan Alkitab
    bahasa Inggris moderen dan juga Septuaginta. Namun demikian, secara hurufiah
    ini adalah
    “orang-orang dari nama itu” (BDB 1027). Ini mengakibatkan adanya tiga
    teori:

      (1) ini menunjuk pada garis keturunan Set yang saleh yang menyembah YHWH
      (yaitu nama Allah, lih. J. Wash Watts)

      (2) ini menunjuk pada para Nephilim sebagai keturunan malaikat dan
      manusia yang perkasa (yaitu para raksasa lih. TEV)

      (3) ini menunjuk pada para raja dari garis keturunan kain yang tak
      bertuhan yang merupakan tirani-tirani (lih. NRSV); meeka mengambil banyak
      wanita sebagai
      istri (yaitu pologami kerajaan lih. NJB)

    &nbsp &nbsp &nbsp Ini adalah suatu paragraf yang singkat dan tidak jelas.
    Dukungan utamnya adalah keberlanjutan dan peningkatan kejahatan makhluk
    ciptaan yang menyusun
    panggung bagi penghakiman Allah secara radikal. Namun demikian,
    kejahatan terus berjalan bahkan di dalam Nuh dan keluarganya.

    NASKAH NASB (UPDATED): 6:5-8


    5
    Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala
    kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
    6maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di
    bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. 7Berfirmanlah TUHAN: “Aku
    akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka
    bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan
    burung-burung di
    udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.”
    8Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

    6:5 “Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia
    besar”

    bagian Alkitab ini meneknkan perkembangan kejahatan di dalam hati
    manusia (BDB 906, KB 1157, Qal IMPERFECT, lih. Kej 6:11-12,13b;
    8:21; Maz 14:3;
    51:5) yang adalah paradoks langsung trhadap kebaikan ciptaan dalam Kej
    1:31.

  • “dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan
    kejahatan semata-mata”
    Akibat dari kejatuhan Adam dan Hawa ini
    telah mencapai
    proporsi universal. Semua kecuali enam orang di dunia ini fengan ketidak
    berdayaannya telah terpengaruhi oleh kejahatan. Mereka tinggal dan berpikir
    mengenai kejahatan siang dan malam!

    &nbsp &nbsp &nbsp Konsep “maksud jahat” (ysr, BDB 428) menjadi
    pemahaman kerabian akan sifat moral manusia. Mereka melihat manusia sebagai
    melakukan satu dari dua
    maksud (baik atau jahat). Amsal terkenal ini, “dalam setiap hati manusia
    ada seekor anjing hitm dan seekor anjing putih, mana yang anda beri makan
    lebih
    banyak akan menjadi yang paling besar” (uraian dengan kata-kata
    sendiri), menjabarkan manusia. Pandangan akan manusia ini dikuatkan oleh
    4:7. Teolog Yahudi
    tidak menekankan Kej 3 namun Kej 6 sebagai sumber kejahatan di dunia
    ini. Anak-anak tidak jaat pada waktu lahir karena tanggung jawab moral hanya
    datang
    beserta pengetahuan (bar mitzvah, bat mitzvah).
    Kejahatan terdiri dari pilihan-pilihan!

    6:6 “menyesallah TUHAN… dan hal itu memilukan hati-Nya”
    Ini adalah frasa-frasa atropomorfis. Yang pertama ditafsirkan “TUHAN
    menghela nafas dan mendesah” (BDB 636, KB 688, Niphal IMPERFECT).
    Yang kedua
    ditafsirkan “TUHAN berduka di dalam hatiNya” (BDB 780, KB 864,
    Hithpael IMPERFECT). Ini adalah frasa-frasa Ibrani yang tajam (lih.
    34:7; 45:5; I
    Sam 2:33; 20:34; II Sam 19:2; Maz 78:40; Yes 54:6). Allah sering
    dikatakan dalam Alkitab sebagai merasa sedih atau menyesali (lih. Kej 6:6-7;
    Kel 32:14; I
    Sam 15:11; II Sam 24:16; Yer 18:7,8; 26:13,19; Yun 3:10). Namun
    demikian, perikop-perikop lain menegaskan bahwa Allah tidak pernah menyesal
    dan berubah
    pikiran (lih. Bil 23:19; I Sam 15:29; Yer 4:28; Maz 132:11). Inilah
    ketegangan yang selalu muncul ketika kita menggunakan kata-kata manusia
    untuk
    menjabarkan Allah. Allah bukanlah seorang manusia, namun satu-satunya
    kata-kata yang kita punyai untuk menjabarkanNya dan perasaanNya adalah
    istilah-istilah manusia. Haruslah ditegaskan bahwa Allah tidak bersifat
    plin-plan. Ia setia dan sabar dalam maksud penebusanNya bagi manusia, namun
    tanggapan manusia dalam pertobatan dari dosa sering menentukan
    tindakan-tindakan Allah dalam suatu keadaan tertentu (lih. Maz 106:45;
    Yunus).

    &nbsp &nbsp &nbsp Secara teologis Allah lah yang mengubahkan, bukan manusia.
    Allah memilih untuk bekerja sama dengan manusia berdosa. SasaranNya tetap
    sama—suatu bangsa yang
    benar yang mencerminkan sifatNya. Ini hanya akan bisa dicapai oleh suatu
    hati yang baru, suatu perjanjian yang baru (lih. Yer 31:31-34; Yeh
    36:26-38).
    Allah lebih memilih anugerah daripada penghakiman!

    6:7 “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan
    itu”

    Istilah “menghapuskan” ini berarti “membersihkan” (BDB 562, KB 567,
    Qal IMPERFECT, yaitu air bah). Binatang-binatang menderita karena
    dosa manusia
    (lih. Rom 8:19-22). Ikan tidak dimasukkan dalam penghukuman ini.
    Penghukuman ini tidak didasarkan atas tindakan plin-plan dan tak terduga
    dari para dewa
    sebagaimana di dalam catatan Mesopotamia namun kejahatan moral manusia.
    Kejahatan ini tetap ada bahkan di dalam keluarga orang benar Nuh (lih.
    8:21-22)
    namun anugerah Allah lebih memilih untuk menyelubungi kejahatan manusia
    yang terus berlanjut ini sampai pada kedatangan Kristus (lih. Gal 3).

    6:8 “di mata TUHAN”
    Ini adalah satu lagi contoh dari frasa antropomorfis untuk menjabarkan
    Allah. Ia tidak memiliki mata, Ia adalah Roh. Ini adalah penggambaran
    kepahaman
    Allah akan segalanya (yaitu. maha tahu).

    NASKAH NASB (UPDATED): 6:9-10


    9
    Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak
    bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan
    Allah.

    10
    Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet.

    6:9 “Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara
    orang-orang sezamannya”

    Dua kata-kata penjelasan ini sangatlah penting. Yang pertama
    mengisyaratkan bahwa Nuh memenuhi tolok ukur pemahamannya mengenai kehendak
    Allah. Lihat Topik
    Khusus: Kebenaran. Yang kedua (BDB 1070) mengisyaratkan bahwa ia
    memiliki hati yang penuh mengarah kepada TUHAN (mis 17:1; Maz 18:23). Kata
    kedia ini
    nantinya digunakan bagi korban persembahan yang tak bercela. Kedua kata
    ini tidak mengisyaratkan ketidak berdosaan Nuh sebagaimana ditunjukkan dalam
    9:21.

  • “Nuh itu hidup bergaul dengan Allah” Ini (BDB 229, KB
    246, Hithpael PERFECT) adalah frasa yang sangat serupa dengan
    5:21-22 ( Hithpael IMPERFECT) di mana frasanya digunakan untuk
    Henokh.

    NASKAH NASB (UPDATED): 6:11-12


    11
    Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan
    kekerasan. 12Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar,
    sebab
    semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.

    6:11-12
    Kehendak Allah adalah bagi manusia dan binatang uantuk memenuhi bumi
    namun dosa memenuhi (BDB 569, KB 583, Niphal IMPERFECT) bumi dengan
    kekerasan
    dan kejahatan (lih. ay 13; Maz 14:1-3; Rom 3:10-18). Sebutan “sangat
    baik: dari Kej 1:31 tidak lagi merupakan penjabaran yang pantas lagi. Ini
    bukan dunia
    seperti yang dimaksudkan oleh Allah!

    NASKAH NASB (UPDATED): 6:13-22


    13
    Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Aku telah memutuskan untuk
    mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan
    oleh mereka,
    jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.
    14Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu
    harus kaubuat
    berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan
    dari dalam. 15Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga
    ratus hasta
    panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta
    tingginya. 16Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah
    bahtera itu
    sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada
    lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.
    17Sebab
    sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk
    memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada
    di bumi
    akan mati binasa. 18Tetapi dengan engkau Aku akan
    mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau
    bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri
    anak-anakmu. 19Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk,
    dari semuanya
    haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara
    hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa.
    20Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari
    segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang
    satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya.
    21Dan engkau, bawalah bagimu segala apa yang dapat dimakan;
    kumpulkanlah itu padamu
    untuk menjadi makanan bagimu dan bagi mereka.” 22Lalu
    Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah
    kepadanya,
    demikianlah dilakukannya.

    6:14 “Buatlah bagimu sebuah bahtera”
    KATA KERJA nya (BDB 793 I, KB 889) adalah sebuah Qal
    IMPERATIVE. Ini mungkin sebuah kata pinjaman dari Mesir bagi “peti” atau
    “kotak” (BDB 1061).
    Satu-satunya penggunaan lain dari kata ini adalah untuk keranjang dimana
    Musa ditempatkan (lih. Kel 2:3,4).

  • “kayu gofir” Kita tidak memiliki kepastian mengenai
    etimologi dari kata ini (BDB 781 dan 172). Beberapa dari berbagai penafsiran
    adalah:
    (1) Septuagint mempunyai “kayu yang dipotong persegi”; (2) terjemahan
    Vulgate memiliki “kayu halus”; (3) kebanyakan komentator percaya bahwa ini
    menunjuk
    pada beberapa jenis pohon, kemungkinan besar sejenis pohon cemara (NRSV,
    REB) karena kebanyakan kapal di Timur Deat kuno terbuat dari kayu ini dan
    dilapis
    dengan damar.

  • “bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak” Ini
    nampaknya untuk memisahkan binatang-binatang dan juga untuk membantu
    mendukung struktur
    dari bahtera tersebut (juga tiga tingkat).

    6:15 “hasta”
    Ada dua hasta (BDB 52) di dalam Alkitab. Hasta yang umum adalah jarak
    antara ujung jari terpanjang dan siku dari rata-rata manusia, biasanya
    sekitar 45 cm
    (lih. Ul 3:11; II Taw 2:3). Ada juga suatu hasta yang lebih panjang
    (hasta kerajaan) yang digunakan dalam pembangunan (yaitu Bait Suci Salomo),
    yang
    bersifat umum di Mesir, Palestina, dan kadang-kadang Babilonia. Ini
    adalah sekitar 53 cm (lih. Yeh 40:5; 43:13). Ukuran fisik dari bahtera ini
    kemungkinan
    sekitar 137.00 m kali 23.00 m kali 13.70 m. Ini adalah sekitar setengah
    dari ukuran kapal Queen Elizabeth II. Sudah diduga bahwa bentuknya adalah
    persegi
    namun ada kemungkinan memiliki sisi yang miring untuk menolong
    pengendalian tekanan gelombang terhadap lambung kapal.

    &nbsp &nbsp &nbsp Orang-orang kuno menggunakan bagian dari tubuh manusia
    untuk pengukuran. Bangsa Timur Dekat kuno menggunakan:

      1. lebar antara dua lengan terbuka

      2. panjang dari siku ke ujung jari tengah (hasta)

      3. lebar dari ujung ibu jari yang terbuka dengan ujung jari kelingking
      (jengkal)

      4. panjang antara seluruh empat jari dari suatu tangan yang tertutup
      (lebar tangan)

    &nbsp &nbsp &nbsp Hasta (BDB 52, KB 61) tidak dibakukan secara lengkap,
    namun ada dua panjang dasar.

      1. siku sampai ujung jari tengah manusia normal (sekitar 45 cm, lih. Ul
      3:11)

      2. hasta kerajaan sedikit lebih panjang (sekitar 54 cm, lih. II Taw 3:3;
      Yeh 40:5; 43:13)

    6:16 “Buatlah atap pada bahtera itu”
    Ini bukan kata yang sama untuk jendela yang digunakan dalam 8:6. Banyak
    yang menganggap bahwa ini menunjuk pada suatu sistem penerangan dan
    ventilasi di
    sekitar bagian atas dari bahtera, tepat di bawah atap.

    6:17 “air bah”
    Telah menjadi suatu dugaan bahwa kata ini (BDB 550) berhubungan dengan
    kata Asyur “menghancurkan.”

    &nbsp &nbsp &nbsp Apakah air bah di jaman Nuh meliputi seluruh dunia atau
    hanya di Timur Dekat kuno saja? Istilah “bumi” (eres) sering
    diterjemahkan “tanah” dalam
    pengertian kelokasian (lih. Kej 41:57). Jika manusia belum menyebar ke
    seluruh bagian bumi seperti yang diisyaratkan dengan jelas dalam pengalaman
    menara
    Babel dari pasal 10-11, lalu suatu banjir lokal saja sudah cukup. Buku
    terbaik yang pernah saya baca mengenai bukti rasional bagi suatu banjir
    lokal adalah
    karya Bernard Ramm Pandangan Kristen akan Ilmu Pengetahuan dan Kitab
    Suci..

  • “nyawa” Ini adalah istilah Ibrani ruach.
    Dapat digunakan untuk angin, kehidupan, nafas, atau roh. Baik manusia dan
    binatang
    dikatakan memiliki nephesh namun hanyalah manusia yang dibuat
    dalam gambar Allah (lih. 1:26-27) dan memiliki sebuah ciptaan “khusus” (lih.
    2:7).
    Dalam konteks ini semua yang bernafas mati . 7:22, binatang-binatang dan
    manusia-manusia!

    6:18
    NASB, NKJV
    NRSV &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “Aku akan
    menetapkan”
    TEV &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “Aku akan
    mengadakan”
    NET &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp &nbsp “Aku akan
    meneguhkan”

    &nbsp &nbsp &nbsp Arti dasar KATA KERJA nya (BDB 877, KB 1086,
    Hiphil PERFECT) adalah “bankit” atau “berdiri.” Pokok
    Hiphil nya digunakan “untuk
    menetapkan,” “untuk meratifikasi” (lih. 6:18; 9:9,11,17; 17:7,19,21; Kel
    6:4; Yeh 16:62).

    &nbsp &nbsp &nbsp Tidaklah jelas kepada janji/perjanjian yang mana ini
    menunjuk. Kemungkinan ini adalah suatu bayangan masa depan dari 9:9,11,17.
    Kuncinya ialah bahwa Allah
    Sendiri akan meneguhkan dan memelihara janjiNya denan manusia yang jatuh
    dan memberontak. Bahkan di tengah kejahatan mereka rencana-rencana kekal
    Allah
    untuk persekutuan tinggal!

  • “perjanjian-Ku” Ini adalah penggunaan pertama dari
    kata berith (BDB 136). Kata ini diterangkan dan diperkuat dalam Kej
    9:8-17.
    Ini membentuk suatu motif sentral bagi baik pemahaman PL dan PB akan
    hubungan antara Allah dan manusia. Ada saling tanggung jawab, kewajiban, dan
    janji-janji bersama di kedua sisi. Ini menyusun panggung bagi pemahaman
    kita akan ketegangan dialektis antara perjanjian tak bersyarat di bagian
    Allah,
    namun aspek persyaratannya pada tanggapan manusia di tiap generasi.
    Lihat Topik Khusus di bawah ini.

  • “engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama
    dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu”
    Ke tidak
    bercelaan
    Nuh meluas pada keluarganya (lih. I Kor 7:14).

    6:19 “haruslah engkau bawa”
    Ini bisa mengisyaratkan bahwa binatang-binatang tersebut (apakah lokal
    atau sedunia tidak jelas) datang kepada Nuh, namun Nuh menempatkan mereka di
    dalam
    bahtera. Ia mungkin mulai melakukan ini sebelum minggu yang terakhir.
    Bagaimana binatang-binatang tersebut hidup bersama-sama dan makan di dalam
    bahtera
    adalah suatu misteri, namun ini tidak mengesampingkan kemungkinan adanya
    latar belakang alami atau adi kodrati.

    6:21
    Ada makanan di bahtera bagi Nuh dan binatang-binatang tersebut (BDB 542,
    KB 534, Qal IMPERATIVE). Namun demikian, apa rinciannya tidak
    dicatat.
    Catatan ini lebih bersifat teologis daripada sekedar informasi.

    6:22
    “Lalu Nuh melakukan”
    Tema kuncinya adalah bahwa Nuh mentaati Allah (lih. 7:5,9,16), yang
    merupakan tanggapan yang semestinya, namun demikian, Adam dan Hawa dan
    manusia yang
    lain tidak (mis. 6:5,11-12,13).